Sungguh  sulit dipercaya! Di kota kecil Biegen,  Jerman Timur, muncul seekor  bangau besar berwarna biru muda 6 April  lalu. Burung ini menarik  perhatian masyarakat, dan meragukan apa yang  dilihat benar-benar seekor  bangau biru? (Bangau yang di Jerman disebut 
Storch
ini biasanya berwarna putih)
Ahli  ekologi menyatakan, ini hal yang mustahil,  hingga sekarang hanya  dikenal Bangau Putih dan Bangau Hitam, sedangkan  Bangau Biru tidak  dikenal. Bangau Biru tersebut senantiasa membersihkan  bulunya sendiri,  ini menunjukkan ia berharap dapat menghapus warna tak  lazim di bulunya  tersebut.
Pakar  memperkirakan hal itu disebabkan ulah orang  usil dengan menggunakan  pewarna makanan sisa dari pembuatan telur-warna  Paskah entah dengan  cara dilemparkan atau disemprotkan. Yang jelas zat  warna tersebut bukan  berasal dari bahan kimia atau cat, karena bulu si  bangau tidak lengket  dan masih mampu terbang.
Orang  yang rasa ingin tahunya besar, mengharapkan  hujan turun, hendak  menyaksikan apakah bangau yang setelah basah  kehujanan dapatkah kembali  ke warna asalnya. Namun sesudah hujan lebat,  bulu bangau itu masih  tetap saja berwarna biru muda. 
Muncul pertanyaan baru: pada pergantian bulu  berikutnya, bulu yang tumbuh baru, akankah berwarna putih atau biru?
Bangau Putih (nama Latin: Ciconia ciconia)   adalah semacam unggas berjalan tipe besar keluarga bangau, ia hidup di   Eropa Tengah, Eropa Selatan, Afrika Barat Laut dan Asia Barat Daya.   Bangau Putih adalah burung migran, di waktu musim dingin ia pindah ke   wilayah tropis Afrika dan India, bahkan bisa mencapai Afrika Selatan. 
Tinggi  tubuh Bangau Putih antara 1,00 m – 1,25 m,  jika kedua sayap  dibentangkan antara 1,55 – 2,00 m, berbobot 2,3 – 4,5  kg. selain bagian  sayap, seluruh bulunya berwarna putih, bagian paruh  dan kakinya  berwarna merah, anakan burungnya berwarna hitam.  Pada umumnya mereka  berjalan melangkah dengan perlahan dan mantap.  Sewaktu terbang ia  menjulurkan lurus lehernya.
 
