Friday, February 25, 2011

Artis dan Advokad Deklarasikan kaaMpak Mafia Hukum


Maraknya kasus korupsi serta mafia hukum belakangan ini membuat pusing semua pihak. Pasalnya, tak jarang perangkat hukum yang seharusnya membasmi malah ikut bermain. Prihatin atas hal ini, sekelompok advokat dan artis membuat pernyataan sikap sekaligus mendeklarasikan kaaMpak (komunitas advocat artis melawan praktek korupsi & mafia hukum).


Pendeklarasian yang dipimpin Firman Wijaya SH, Jumat (25/2), ini dibacakan di Menara Da Vinci Penthouse Lantai 9, Jakarta, dan dihadiri beberapa artis serta lawyer seperti Anwar Fuadi, Adi Kurdi, Iwel dan Ferry Amahorseya, SH, selaku koordinator kaaMpak.


Sementara mantan personil Moluccas, Audrey Papilaya sempat menyumbangkan suaranya di acara tersebut.


Menurut Ferry, maraknya praktek korupsi dan mafia hukum akhir-akhir ini ikut mempengaruhi nama baik advokat. Sebab tak jarang oknum lawyer terlibat dalam praktek yang semestinya dilawan.


Untuk itu dia meminta agar semua pihak termasuk perangkat hukum yang ada terus melawan dan memberantas praktek ini. Bahkan pihaknya juga meminta presiden agar memperhatikan lebih serius pada persoalan itu.


“Setelah deklarasi ini kami bakal merumuskan rencana strategi selanjutnya,” ujarnya.


Di tempat yang sama, Anwar mengaku mewakili hati seniman yang prihatin dengan kondisi hukum sekarang, sehingga terpanggil pihak yang benar-benar ingin memberantas korupsi dan mafia hukum.


“Makanya kami menghimbau kepada masyarakat untuk aware serta terlibat menghapuskan korupsi dengan berbagai cara. Karena ini hak masyarakat guna memberantas korupsi,” tegasnya.


Setali tiga uang, seniman kawakan Adi Kurdi bahkan mengingatkan supaya tak masuk ke dalam skenario pelanggaran hukum.


“Kuncinya, jangan sampai larut dengan skenario yang mereka buat. Kita enggak boleh hilang konsep diri. Lawan dengan konsep. Jangan emosi,” jelas Adi.