Monday, February 28, 2011

Film Tebus 2011 Review

Film Tebus 2011 Review – Tebus adalah sebuah film bioskop indonesia yang akan dirilis pada tahun 2011. Film ini diproduksi oleh Skylar Pictures dan dibintangi oleh sejumlah artis ternama seperti Tio Pakusadewo, Sheila Marcia dan Chintami Atmanegara. Film ini bercerita tentang Rony Danuatmaja yang tega mengorbankan supirnya, Joko hingga dihukum mati demi kehormatan keluarga dan nama besar keluarganya. Di hari naas itu, Joko diminta Alaric—putra sulung Rony untuk mengambil pesanan di rumah salah satu sahabatnya. Tanpa diketahuinya ternyata paket tersebut berisi 5 gram kokain yang pada akhirnya membawa Alaric pada ujung kematian akibat overdosis. Akal sehat Rony paham bahwa Joko tidak tahu apa-apa dalam kasus tersebut namun sisi gelap dalam dirinya memilih mengorbankan Joko. Permohonan Sukatmini, Ibu Joko beserta adiknya, Sulis dan Jiman yang mengiba tidak membuat Roni bergeming sedikitpun


Kematian Alaric meruntuhkan semua harapan pada emperium keluarga Danuatmaja yang sejak lama dirintisnya. Kekecewaan bercampur amarah terhadap keadaan yang dihadapinya saat itu membuat dia gelap mata. Sulis yang hari itu bermaksud memohon agar Rony meringankan hukuman terhadap kakaknya, malah menjadi tempat pelampiasan. Rony memperkosa Sulis di ruang kerjanya. Tidak ada yang tahu tragedi tersebut kecuali Jiman yang tidak berdaya


Setelah kematian Joko, Sulis dan Jiman hengkang dari rumah tersebut dan kembali ke kampung. Kematian Joko ditambah kebiadapan Rony yang menodai Sulis telah meluluhlantakkan keluarga tersebut. Karena merasa telah kotor akhirnya Sulis nekat bunuh diri. Kematian dua anaknya membuat Sukatmini terguncang dan akhirnya tidak sanggup untuk bertahan dan meninggal dalam kesedihannya. Tinggalah Jiman sebatang kara karena kekejaman seorang pria yang dulu pernah dihormatinya. Hati Jiman dipenuhi dendam. Dia pun menyusun sebuah rencana balas dendam


Disinilah kisah itu dimulai, ketika seorang anak berusia 15 tahun bernama Jiman, merasa hidup dan keluarganya telah dihancurkan—kini saatnya dia menagih penebusan dosa. Semua terjadi saat keluarga Roni Danuatmaja tersebut berlibur di sebuah villa yang cukup terpencil