Wednesday, February 23, 2011

Anggaran KA Jurusan Manggarai Soekarno-Hatta Membengkak


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah memperkirakan angggaran pembangunan jalur kereta Api Manggarai - Soekarno - Hatta bisa membengkak hingga Rp 10 triliun dari proyeksi awal Rp 4 triliun. Hal itu seiring perubahan konsep pengerjaan pembangunan jalur tersebut.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan pemerintah kini tengah mengkaji ulang konsep pembangunan jalur kereta api Manggarai – Soekarno Hatta. Kajian ini diharapkan dapat selesai pada akhir tahun ini.

'Anggaran sekarang sedang dihitung ulang, melihat bahan dan strukturnya. Karena saat ini ada perubahan spesifikasi,' ujarnya di sela-sela seminar Structuring PPP Railways Project, Kamis (24/2).

Perubahan itu antara lain dari sisi pola jalurnya. Pada konsep awal polanya tercampur dengan jalur kereta api lainnya. Kemudian pada konsep baru ini akan dipisah, sehingga akan menggunakan jalur berbeda. 'Kita juga ubah yang sebelumnya single track akan menjadi double track dan dibuat melayang diatas permukaan tanah,' jelasnya

Jarak tempuhnya sekitar 33 kilometer dimulai dari Manggarai – Dukuh Atas - Tanah abang – Angke – Pluit hingga terus menuju Soekarno Hatta. Posisinya akan sejajar dengan jalan tol. Namun diluar dari ini, lanjut Bambang, pemerintah juga membuat jalur alternatif lain.

Jalur kedua ini akan melewati stasiun kota hingga – stasiun Batu Ceper Tangerang. Dari sana kemudian jalur kereta api akan diperpanjang hingga Bandara Soekarno Hatta. "Itu jaraknya tidak jauh cuma 1,5 kilometer dan nanti akan memanfaatkan tanah milih Angkasa Pura," ujarnya.

Dengan model seperti ini, maka anggaran pembangunan rel kereta api itu membengkak antara Rp 7 triliun sampai dengan Rp 10 triliun. 'Awalnya kita juga proyeksikan Rp 4 triliun. Dengan model bercampur dengan jalur lain. Tapi dengan konsep baru ini jumlah anggaran yang dibutuhkan meningkat,' katanya.

Pemerintah, lanjut Bambang, menargetkan proses tender pembangunan jalur kereta Api ini dapat dimulai pada tahun depan dengan waktu penyelesaian dua hingga tiga tahun. Sementara investor yang sudah berminat yakni dari Jepang, Korea dan Indonesia. 'Sudah banyak investor yang berminat. Dari Indonesia itu ada PT Railink, (perusahaan gabungan antara PT KA dengan PT Angkasa Pura,' jelasnya.

Harus diakui, salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan jalur kereta api ini yakni pembebasan lahan. 'Lalu bagaimana kejelasan pembangunan property. Itu kan ada nilai bisnis. Misal dibawah jalur itu mau dibangun seperti apa. Ini harur jelas,' katanya.

Sekedar catatan, jalur kereta Api Manggarai – Soekarno Hatta ini merupakan salah satu pilot project pembangunan dengan konsep Public Private Partnership (PPP) atau kemitraan antara pemerintah dengan swasta. Sebelumnya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mencatat biaya yang dibutuhkan untuk Proyek Soekarno Hatta Airport-Manggarai Railway senilai sekitar 735 juta dolar AS.

Selain jalur Manggarai – Soekarno Hatta, beberapa proyek PPP lainnya yakni penyediaan air di Maros Sulawesi Selatan senilai sekitar 12,9 juta dolar AS, proyek Tanah Ampo Cruise Terminal senilai sekitar 36 juta dolar AS, Bandung Solid Waste Management senilai sekitar 86,0 juta dolar AS. Beberapa proyek lainnya yakni Surakarta Solid Waste Management senilai 7,4 juta dolar AS, Southern Banten Airport senilai sekitar 85 juta dolar AS, Umbulan water supply di Jawa Timur senilai sekitar 204,2 juta dolar AS.