Wednesday, February 23, 2011

Pemerintah Kembali Pulangkan 350 TKI dari Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah kembali memulangkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah dari Arab Saudi lewat kloter ketiga yang dijadwalkan datang pada Kamis (24/2) pukul 12.40 WIB dengan menggunakan pesawat GA-983 melalui Bandara Soekarno-Hatta. 'Berdasarkan jumlah tiket penerbangan, rencananya besok akan dilakukan pemulangan TKI sebanyak 350 orang yang terdiri dari orang dewasa 286 orang, anak-anak 21 orang dan bayi 43 orang,' kata Kepala Pusat Humas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) Suhartono di Jakarta, Rabu.

Suhartono mengatakan pemulangan itu merupakan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Arab Saudi yang terus dilakukan untuk memfasilitasi pemulangan TKI. Setelah tiba di Bandara, para TKI akan segera dipulangkan ke kampung halamannya sesudah melalui proses pendataan dan pemeriksaan kesehatan. 'Kita bekerjasama dan berkoordinasi dengan BNP2TKI dalam proses pemulangan para TKIB tersebut sampai kampung halamannya masing-masing,' kata Suhartono.

Sebelumnya, pemerintah lewat BNP2TKI telah melakukan pemulangan TKI bermasalah dari Arab Saudi secara bertahap yaitu Senin (14/2) telah dipulangkan sebanyak 301 orang WNI/TKI dan kloter selanjutnya pada Jumat (18/2) sebanyak 335 WNI/TKI. Para WNI tersebut umumnya adalah TKI yang lari dari majikannya yang disebabkan oleh antara lain tidak betah bekerja, tidak cocok dengan majikan, beban kerja yang cukup berat, gaji tidak dibayar atau mendapat perlakuan yang tidak baik seperti pelecehan, penganiayaan dan lain sebagainya.

Sebelumnya, Menakertrans menyatakan Pemerintah Indonesia terus menerus melakukan pemulangan warga negara Indonesia eks umroh/haji maupun Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 'overstayer' yang sempat terlantar di kolong jembatan Khandara Jeddah, Arab Saudi. Pemulangan dilakukan dengan kerja sama lintas Kementarian diantaranya Kemenko Kesra, Kemenko Pulhukam, Kemlu, Kemenakertrans, Kemensos, BNP2TKI dan instansi lainnya.

Menakertrans Muhaimin Iskandar mengatakan dalam tahap awal pemerintah memprioritaskan pemulangan itu untuk TKI yang sakit, anak-anak dan balita serta sebagian WNI yang bermasalah.
Pemulangan WNI/TKI overstayer, tambah Muhaimin, akan dilakukan secara terus menerus setiap hari melalui tiga cara pemulangan yakni pemulangan yang dilakukan asuransi, repatriasi yang dilakukan KJRI dan KBRI dan deportasi oleh negara penempatan.