Wednesday, March 2, 2011

Ibadah Itu Jangan Egois

Bismillah,



Sebuah fenomena yg menarik saya amati, dilakukan oleh banyak kaum muslim Indonesia (sejauh ini pengamatan dilakukan di Indonesia, karena saya masih hidup di Indonesia. Entahlah jika suatu saat nanti ALLOH SWT berkehendak menyimpan hamba-Nya yg satu ini ke negara lain). Saya yakin jika kita mau merenung, bisa jadi saya dan anda juga termasuk orang2 yg terlibat dalam fenomena ini.



Fenomena yg menurut saya menarik ini adalah fenomena jor2an ibadah untuk kepentingan diri sendiri. Bisa dikatakan ibadah tipe ini adalah ibadah (yg) egois.



Hmmm…seperti apakah ibadah yg egois itu?



Ibadah yg egois adalah ibadah yg dilakukan karena untuk kepentingan dirinya sendiri. Saya ambil beberapa contoh:

- Si A bersedekah karena berharap ALLOH SWT membalasnya berlipat ganda.

- Pak B menyumbangkan pakaian2 bekasnya karena dia merasa pakaian2 bekas tersebut membuat rumahnya sesak.

- Seseorang sholat demi menyelamatkan dirinya dari api neraka.

- Si L naik haji berkali-kali, sementara tetangganya ada yg kelaparan.

- Masih banyak lagi.



Coba anda perhatikan lagi daftar di atas, apakah anda pernah melakukan hal di atas atau yg setipe dengan itu?



Sesungguhnya Islam adalah agama yg mengajarkan sosial kepada para pemeluknya. Artinya, ibadah ‘kolektif’ (bersama) justru dihargai lebih tinggi. Tidak usah jauh-jauh, sholat berjama’ah saja contohnya.



Anda akan temukan hadits, bahwa sholat berjama’ah mempunyai pahala yg lebih besar daripada sholat sendiri (ibadah ‘egois’). “Shalat jama’ah pahalanya melebihi shalat sendiri-sendiri dengan dua puluh tujuh derajat.” (Mutafaq’alaih)



Bahkan Rasululloh SAW jelas2 mengecam imam yg, saat berdoa, lebih mementingkan dirinya. “Barangsiapa mengimami suatu kaum lalu mengkhususkan do’a untuk dirinya, maka dia telah mengkhianati mereka.” (HR. Aththusi)



Lalu, bagaimana mengubah paradigma ibadah yg egois itu?



Saya termasuk orang yg masih belajar juga, tapi (berdasarkan contoh di atas) kita bisa ubah niat kita sebagai berikut:

- Si A bersedekah karena berharap ALLOH SWT membalasnya berlipat ganda.

Nah, kita ubah niat seperti di atas dengan niat seperti ini. “Ya ALLOH, saya bersedekah untuk menolong saudara saya agar tidak menderita kesulitan.”



- Pak B menyumbangkan pakaian2 bekasnya karena dia merasa pakaian2 bekas tersebut membuat rumahnya sesak.

Pada poin ini, mirip dg poin di atas. Ubah niat kita menjadi,”Ya ALLOH SWT, semoga pakaian yg saya berikan ini bermanfaat bagi saudara saya agar bisa berpakaian dan beribadah kepada-Mu dg pakaian yg lebih baik.”



Rasululloh SAW bahkan menyatakan bahwa orang yg MENYANTUNI anak yatim, akan dekat dengan beliau di surga kelak. Hal ini sudah jelas sekali menyatakan bahwa SOSIAL jauh lebih utama dari EGOIS.



Bahkan kita sudah sering mendengar cerita bagaimana seseorang mendapatkan pahala haji padahal dia tidak ikut naik haji. Pahala yg dia dapat karena dia MEMBERIKAN/MENOLONG TETANGGANYA yg kesulitan untuk hidup (dg lebih layak).



Demikian, semoga kita bisa menjadikan ibadah kita lebih bermanfaat bagi orang lain, tidak melulu karena keinginan pribadi (keegoisan) kita.



Silahkan Di Share ke Teman teman Anda,,Terima Kasih..